Memaksimalkan Media Sosial untuk Produk UKM

Memaksimalkan Media Sosial untuk Produk UKM - Jay Baer, seorang pembicara dan motivator di bidang marketing dari Amerika Serikat, menjelaskan gagasan bahwa konten adalah substansi utama dalam kampanye pemasaran digital apa pun. Termasuk media sosial.

Memaksimalkan Media Sosial untuk Produk UKM

Memaksimalkan Media Sosial untuk Produk UKM

Konten adalah apa yang ditemukan orang ketika mencari di Google. Konten adalah apa yang dibagikan orang di saluran media sosial. Konten adalah bagaimana sebuah produk memaparkan kelebihan mereka dan terhubung dengan pelanggan. Dan konten adalah apa yang akhirnya mendorong prospek dan penjualan.

Seorang pelaku UKM tidak bisa hanya sekedar membuat video, memunggahnya di Facebook, dan berharap itu menghasilkan banyak penjualan. Perlu kreatifitas di balik konten yang dibuat dan bagikan di media sosial. Intinya semakin bagus konten yang ada buat di media sosial, akan semakin banyak orang yang tertarik untuk melihatnya.

Beberapa Cara Memaksimalkan Media Sosial untuk Memasarkan Produk UKM

Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh pelaku UKM untuk memaksimalkan media sosial melalui konten yang berkualitas agar bisa menjadi media promosi yang baik. Berikut beberapa penjelasannya.

1. Kenali Pelanggan dan Calon Pembeli Terlebih Dahulu

Jika seorang pebisnis UKM tidak tahu siapa pelanggannya, bagaimana dia bisa terhubung dengan mereka? Bagaimana dia bisa memasarkan produknya? Bagaimana dia bisa tau apa yang dibutuhkan oleh pembelinya?

Beberapa pelaku UKM memiliki pemahaman tentang demografi konsumen mereka baik usia, atau jenis kelamin. Tetapi, untuk mendapatkan hasil maksimal dia harus melampaui statistik ini untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang minat, kebutuhan, pola pikir, dan perilaku pelanggan.

Selain metode standar penemuan audiens menggunakan riset industri, grup fokus, atau survei, juga dapat menggunakan data media sosial. Perangkat lunak pemantauan sosial, rujukan sosial ke situs web produk UKM, dan situs tanya jawab bisa menjadi beberapa sumber yang dapat digunakan untuk mempelajari lebih lanjut tentang kebutuhan konsumen.

Dari pengetahuan tentang inilah, para pelaku UKM dapat membuat konten yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan atau calon pembeli.

Misalnya saja target pasar suatu bisnis UKM adalah ibu-ibu muda yang suka bergaya kekinian. Tapi, isi konten unggahan di media sosial adalah tentang ibu-ibu yang sudah paruh baya. Tentu saja ini tidak ada korelasinya.

2. Memberikan Nilai

Dalam setiap postingan di media sosial harusnya mengandung nilai atau hikmah yang bisa diambil. Nilai itu bisa berupa informasi tentang produk UKM, pendidikan, kutipan atau kata mutiara yang bermakna, hiburan, atau yang lainnya.

Triknya adalah tidak terlalu menunjukkan pada konsumen, bahwa itu teknik pemasaran atau promosi. Ini memberikan kesan pada konsumen dan calon pelanggan untuk tetap setia memantau media sosial pelaku UKM meski tidak lantas membeli. Siapa tau di kemudian hari ada produk yang menarik minat mereka, produk yang sering dipantau di media sosial yang akan dilirik pertama kali.

3. Perbanyak Selingan

Ketika berbicara tentang promosi di media sosial, jangan hanya melulu tentang produk yang dijual. Misalnya jenis produk, layanan, fitur, manfaat, harga, cara beli dan seterusnya. Pelanggan tidak ingin selalu dibombardir tentang ini.

Selingi dengan informasi yang bermanfaat semacam kutipan hikmah. Atau bisa saja dengan membuat giveaway di media sosial. Misalnya siapa yang paling banyak me-like status atau memberikan komentar positif akan mendapatkan produk gratis.

Bisa juga memanfaatkan media sosial untuk mengadakan kampanye kemanusiaan. Para pelanggan akan merasa lebih nyaman membeli produk UKM yang tidak melulu mengejar keuntungan.

4. Lihat Melampaui Facebook dan Instagram

Media sosial bukan hanya Facebook dan Instagram saja, loh. Masih ada TikTok, Twitter, Youtube, dan Blog yang bisa menjadi sarana dan media promosi yang besar.

Membuat konten yang bagus di media sosial tidak secara otomatis berarti pengguna akan datang melihatnya dan membeli produk UKM sebagai hasilnya. Kadang diperlukan pengaruh yang besar dari orang-orang yang punya pengikut banyak di media sosial.

Karena itulah, sekarang banyak orang banting setir dari pekerja kantoran menjadi influencer, youtuber, atau blogger. Mereka adalah orang-orang yang memiliki kemampuan mengajak orang lain untuk membeli, mengonsumsi, atau memakai barang yang dipakai oleh mereka.

Para pelaku UKM dapat memanfaatkan jasa mereka untuk menarik pelanggan baru terutama millenials.

5. Bangun Komunikasi dengan Pelanggan

Manfaat unik pemasaran media sosial untuk bisnis kecil semacam UKM adalah memungkinkan untuk berbicara langsung dengan pelanggan. Mereka dapat membangun hubungan dari waktu ke waktu, menguatkan komunikasi yang baik sehingga calon pembeli akan percaya dengan kredibilitasnya.

Lebih dari 40% konsumen digital menggunakan jejaring sosial untuk meneliti merek atau produk baru. Bagian dari penemuan itu adalah untuk mengetahui siapa pelaku UKM, apa yang dijual, apa manfaatnya, dan informasi penting lainnya.

Saat orang mulai suka membuka media sosial pelaku UKM, hal ini menjadi jalan untuk membangun kepercayaan dan membentuk pengikut yang setia. Saat penggemar berbagi dan menyukai konten mereka di media sosial, secara tidak langsung dapat membina hubungan yang dapat berkembang menjadi penjualan seiring waktu.

6. Fokus pada Kualitas bukan Kuantitas

Banyaknya pilihan pemasaran media sosial untuk bisnis kecil seperti UKM mungkin tampak luar biasa. Tetapi, mereka tidak perlu melakukan semuanya. Lebih penting untuk membuat konten berkualitas pada beberapa saluran saja daripada harus mengeluarkan tenaga untuk bisa unggah di setiap media sosial yang ada.

Yang terpenting, pastikan posting sosial menawarkan nilai. Jika semua yang dilakukan pelaku UKM hanyalah menjual dan menjual, sangat sedikit motivasi bagi orang lain untuk membeli produk tersebut. Ingat, pemasaran sosial adalah tentang membangun hubungan. Jadilah manusia. Jujur. Unggah konten yang bagus dan bernilai.

7. Buat Jadwal Rutin untuk Mengunggah di Media Sosial

Jadwalkan kapan harus unggah konten di media sosial. Misalnya tiga hari sekali atau paling lama sepekan sekali. Ingat, ya. Jangan terlalu lama!

Paling baik jika pelaku UKM membuat kalender khusus unggah media sosial. Ini memungkinkan mereka mendedikasikan satu waktu per hari atau per minggu untuk membuat konten dan mengunggah media sosial. Ini jauh lebih efektif daripada menghabiskan waktu setiap hari untuk mengunggah satu atau dua produk saja.

8. Selalu Introspeksi dan Berinovasi dari Waktu ke Waktu

Saat pebisnis UKM menerapkan strategi promosi lewat media sosial, penting untuk melacak apakah bisa berhasil atau tidak.

Apabila dirasa kurang berhasil pelaku UKM dapat memulai dengan pendekatan baru. Mungkin saja konten yang diunggah kurang menarik minat pelanggan. Mulailah dengan ide baru yang lebih segar dan ‘mengundang’.

Terlepas dari ukuran bisnis yang dimiliki, yang terpenting bagi penjual produk UKM adalah ide dan kemauan untuk berkreasi serta melakukan inovasi setiap saat

Satu hal lagi yaitu tidak perlu melakukan semuanya sekaligus. Ambil pendekatan yang terfokus. Mulailah dengan satu atau dua dahulu dan bangun upaya pemasaran media sosial yang terstruktur seiring waktu.

SENTRA PRODUK UKM BANDUNG
UKM Bandung menyuguhkan artikel berita dan cerita seputar motivasi, inspirasi, narasi UMKM Indonesia.

Artikel Terkait:

Posting Komentar